makalah patofisiologi GLOSITIS



MAKALAH PATOFISIOLOGI

PATOLOGI INDRA PENDENGARAN
“GLOSSITIS”



Dosen Pengampu : Lutfi Rusyadi, SKM., M.H.Kes., M.Sc.




Disusun oleh :
Muhammad Wahyu Riskhy                   (P1337430215049)





PRODI D-IV TEKNIK RADIOLOGI
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Lidah merupakan organ dalam rongga mulut penting pada tubuh manusia yang memiliki banyak fungsi. Lidah memiliki peran dalam proses pencernaan, mengisap, menelan, persepsi rasa, bicara, respirasi, dan perkembangan rahang. Lidah dapat digunakan untuk melihat kondisi kesehatan seseorang sehingga digunakan sebagai indikator untuk mengetahui kesehatan oral dan kesehatan umum pasien.
Glossitis merupakan salah satu kelainan pada lidah berupa perubahan penampilan pada permukaan lidah akibat suatu peradangan akut ataupun kronis yang mengakibatkan lidah membengkak dan berubah warna. Kondisi ini dapat menyebabkan papilla di permukaan lidah menghilang. Papilla akan berwarna lebih putih dari daerah yang dikelilinginya. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diperkirakan stress emosional, defisiensi nutrisi dan herediter. Keadaan ini biasanya terbatas pada dorsal dan tepi lateral dua pertiga anterior lidah dan hanya mengenai papilla filiformis sedangkan papilla fungiformis tetap baik.  Papilla berisi ribuan sensor kecil yang disebut taste buds. Radang parah yang mengakibatkan pembengkakan, kemerahan, dan nyeri, dapat mengubah cara penderita makan ataupun berbicara. (Langlais, 2001)
Glossitis atau yang biasa disebut lidah geografik adalah umum dan mengenai kira – kira 1-2% penduduk. Paling sering mengenai wanita dan orang-orang dewasa usia muda sampai pertengahan. Keadaan tersebut dapat timbul tiba-tiba dan menetap selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Terlihat hilang spontan dan kambuh kembali. Pada kasus yang berat, glossitis dapat menyebabkan tersumbatnya jalan pernafasan ketika lidah yang membengkak cukup parah sehingga membutuhkan perhatian segera. (Langlais, 2001)
Suatu penelitian yang luas di Israel menunjukkan adanya penyakit lain yang terjadi bersama-sama dengan lidah geografik yaitu dermatitis seboroik dan bronchitis spasmodic pada anak-anak dibawah umur 2 tahun. Studi di Australia menyatakan bahwa lidah geografik adalah gejala umum pada penderita yang memiliki kecenderungan penyakit peradangan akut rekurens pada permukaan yang berhubungan dengan lingkungan luar, penyakit atopic maupun tidak. Suatu seri foto menunjukkan suatu kecenderungan bagi pelajar yang menderita geografik akan mengalami lesi yang lebih parah apabila mereka mengalami stress emosional daripada mereka dalam keadaan tenang. (Pindborg, 2009)
Berdasarkan penjelasan diatas kita perlu mengenal lebih lanjut mengenai penyakit glossitis mulai dari etiologi, perjalanan penyakit hingga penegakkan diagnosis penyakit glossitis sehingga kita dapat memberikan pengobatan yang sesuai.

B.      TUJUAN PENULISAN
a.       Mengetahui definisi Glossitis
b.      Mengetahui etiologi Glossitis
c.       Mengetahui tanda dan gejala Glossitis
d.      Mengetahui klasifikasi Glossitis
e.      Mengetahui diagnosis Glossitis
f.        Mengetahui diagnosis banding Glossitis
g.       Mengetahui penatalaksanaan Glossitis
h.      Mengetahui komplikasi dari Glossitis
i.         Mengetahui pencegahan Glossitis


BAB II
PEMBAHASAN
A.      DEFINISI GLOSSTIS
Glossitis merupakan suatu kondisi peradangan yang terjadi pada lidah yang ditandai dengan terjadinya deskuamasi papila filiformis sehingga menghasilkan daerah kemerahan yang mengkilat. Glossitis bisa akut atau kronis. Penyakit ini juga merupakan kondisi murni dari lidah itu sendiri atau merupakan cerminan dari penyakit tubuh yang penampakannya ada pada lidah. Biasanya kondisi ini bisa menyerang pada semua tingkatan usia. Tetapi nampaknya kelainan ini sering menyerang pada laki- laki dibandingkan pada wanita.
B.      ETIOLOGI GLOSSITIS
Penyebab   glossitis   bermacam-macam,   bisa  lokal   dan  sistemik. Penyebab glossitis dapat diuraikan sebagai berikut:
1.           Penyebab Lokal
-       bakteri dan infeksi virus,
-          trauma atau iritasi mekanis dari sesuatu yang terbakar, gigi atau peralatan gigi
-       iritasi lokal seperti dari tembakau, alkohol dan makanan yang pedas  ataupun makan yang berbumbu,
-       alergi dari pasta gigi dan obat kumur.

2.      Penyebab Sistemik
-    kelainan nutrisi, penyakit kulit dan infeksi sistemik,
-          keadaan kekurangan gizi (malnutrisi) yaitu kurangnya asupan vitamin B,
-          penyakit kulit seperti  oral lichen planus,  erythema multiforme, aphthous ulcers, and pemphigus vulgaris,
-           infeksi seperti syphilis and human immunodeficiency virus (HIV).

Kadangkala penyebab dari glossitis ini adalah keturunan. Suatu pemeriksaan yang mendalam merupakan hal yang perlu dilakukan guna untuk mendapatkan penyebab dari glossitis ini secara pasti. Kadangkala bila penyebabnya tidak jelas dan tidak ada kemajuan setelah dilakukan perawatan, maka perlu dilakukan biopsi. Pada beberapa kasus, glositis akan menyembuh pada pasien dengan rawat jalan. Rawat inap diperlukan bila pembengkakan pada lidah ini membesar dan menghalangi jalannya udara yang kita hisap.
C.      TANDA DAN GEJALA GLOSSITIS
Tanda dan gejala dari glossitis ini bervariasi oleh karena penyebab yang bervariasi pula dari kelainan ini. Tanda dasar kelainan ini adalah bahwa lidah menjadi berubah warnanya dan terasa nyeri. Warna yang dihasilkan bervariasi dari gelap merah sampai dengan merah terang.
Lidah yang terkena mungkin akan terasa nyeri dan menyebabkan sulitnya untuk mengunyah, menelan atau untuk berbicara. Lidah yang mempunyai kelainan ini permukaannya akan terlihat halus. Terdapat beberapa ulserasi atau borok yang terlihat pada lidah ini.
Kondisi ini biasanya memperlihatkan gejala rasa perih, sakit, terbakar, atau panas pada permukaan lidah. Glossitis dapat disebabkan oleh berbagai hal dan terapi yang diberikan sangat tergantung dari penyebab utamanya.

D.      KLASIFIKASI GLOSSITIS
1. Idiopathic Glossitis
    Inflamasi pada membran mukosa dan otot lidah secara keseluruhan.
2. Atrophic Glossitis (Hunter’s Glossitis)
Ditandai dengan kondisi lidah yang kehilangan rasa karena degenerasi ujung papil (bagian menonjol pada selaput yang berlendir di bagian atas lidah). Perasaan lidah terbakar yang menyebar ke bagian mulut lain yang biasanya dipicu oleh adanya ulserasi. Lidah terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada penderita anemia.

Gambar 1. Atropic glossitis
3. Herpetic Geometric Glossitis
    Terdapat retakan pada dorsum lidah yang bercabang- cabang.




Gambar 2. Herpetic Geometric Glossitis

4. Benign Migratory Glossitis
    Ditandai dengan eritema yang dikelilingi garis putih serpiginosa dan hiperkeratotik.



Gambar 3. Benign Migratory Glossitis

5. Median Rhomboid Glossitis
Ditandai dengan kemerahan dan hilangnya papillae di bagian dorsum lidah di garis tengah di depan papillae sirkumvalata.
 Gambar 4. Median Rhomboid Glossitis

E.       DIAGNOSIS GLOSSITIS
Penegakkan diagnosis dimulai dari anamnesis. Dari anamnesis, dapat ditemukan keluhan nyeri lidah, sulit untuk mengunyah, menelan atau untuk bercakap cakap. Lidah yang mempunyai kelainan ini permukaannya akan terlihat halus (pada anemia pernisiosa). Dapat ditemukan beberapa ulserasi atau borok yang terlihat pada lidah ini, lidah terlihat bengkak serta adanya perubahan warna lidah, lidah berwarna pucat pada penderita anemia pernisiosa dan berwarna merah gelap bila penyebab glossitis adalah kekurangan vitamin B yang lain. Penyebab glossitis secara pasti dicari melalui pemeriksaan yang mendalam, seperti biopsi.

F.       DIAGNOSIS BANDING
1. Oral candidosis




Penyebabnya adalah jamur yang disebut Candida albicans. Gejalanya lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.2

Gambar 5. Oral Candidosis
2. Geografic tongue
Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.








3. Fissured tongue.
Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu ditengah, kadang juga bercabang-cabang.


Gambar 6. Fissured tongue

G.    PENATALAKSANAAN GLOSSITIS
Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi peradangan. Pengobatan glositis tergantung pada penyebabnya. Antibiotik digunakan untuk pengobatan infeksi bakteri. Bila penyebabnya adalah defisiensi besi, maka diperlukan supplement yang memadai yaitu harus diberikan zat besi yang merupakan ciri defisiensi utama dari glossitis ini. Penatalaksanaan pembengkakan dan rasa tidak nyaman di mulut dilakukan dengan pemberian obat-obatan secara oral. Obat kumur yaitu campuran setengah teh baking soda dan dicampur dengan air hangat akan membantu keadaan ini. Bila pembengkakan dirasakan parah, bisa diberikan kortikosteroid. Topikal kortikosteroid juga mungkin berguna untuk penggunaan sesekali misalnya. triamcinolone dalam pasta gigi yang diterapkan beberapa kali sehari ketika diperlukan. Kebersihan mulut yang baik sangat penting. Hindari iritasi seperti tembakau, panas, pedas makanan dan alkohol.

H.    KOMPLIKASI DARI GLOSSITIS
a.       Ketidaknyamanan
Karena pasien kesulitan dalam menelan, mengunyah dan berbicara yang disebabkan karena lidah mengalami pembengkakan.
b.      Airway Obstruksi
Udara yang masuk melalui mulut tersumbat karena lidah mengalami pembengkakan sehingga udara tidak bisa masuk.


c.       Disfagia
Disfagia (dysphagia) adalah kondisi medis di mana pasien mengalami kesulitan dalam menelan makanan. Kondisi ini biasanya menjadi tanda adanya masalah pada tenggorokan atau kerongkongan. Sebagian pasien dengan disfagia mengalami kesulitan menelan beberapa jenis makanan tertentu dan cairan. Pada kasus lain, pasien mengalami gangguan mekanisme menelan parah. Kondisi ini terjadi karena dua alasan. Pertama, adanya masalah pada otot dan saraf tenggorokan atau kerongkongan, dan kedua, terjadinya penyumbatan pada tenggorokan atau kerongkongan.
d.      Disfonia
Disfonia adalah istilah medis untuk gangguan produksi suara. Orang yang menderita disfonia dapat mengeluarkan suara serak atau tidak ada suara sama sekali. Ada banyak penyebab disfonia, baik karena keganasan atau non-keganasan (non- kanker).



I.        PENCEGAHAN GLOSSITIS
a.       Kebersihan rongga mulut merupakan hal yang harus dilakukan.
b.      Sikat gigi dan penggunaan dental floss atau benang gigi merupakan suatu keharusan,
c.       jangan lupa untuk membersihkan lidah setelah makan.  
d.      kunjungi dokter gigi secara teratur.
e.       Jangan gunakan bahan bahan obat atau makanan yang merangsang lidah untuk terjadi iritasi atau agent sensitisasi. Bahan bahan ini termasuk makanan yang panas dan beralkohol.
f.       hentikan merokok dan hindari penggunaan tembakau dalam jenis apapun.
g.      Sebaiknya segera konsultasi ke dokter bila gangguannya bertambah parah.
h.      Bila lidah sudah mengkalangi jalan nafas oleha karena proses enlargement, bila hal ini terjadi, mutlak diperlukan perawatan yang lebih intensif.


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1.      Lidah merupakan salah satu organ penting pada tubuh manusia yang memiliki banyak fungsi. Lidah memiliki peran dalam proses pencernaan, mengisap, menelan, persepsi rasa, bicara, respirasi, dan perkembangan rahang.
2.      Glossitis merupakan suatu kondisi peradangan yang terjadi pada lidah yang ditandai dengan terjadinya deskuamasi papila filiformis sehingga menghasilkan daerah kemerahan yang mengkilat.
3.      Glossitis biasanya dapat disebabkan oleh penyebab lokal dan penyebab sistemik
4.      Penyebab lokal glossitis misalnya bakteri dan infeksi virus, trauma atau iritasi mekanis dari sesuatu yang terbakar, gigi atau peralatan gigi, iritasi lokal seperti dari tembakau, alkohol dan makanan yang pedas ataupun makan yang berbumbu, alergi dari pasta gigi dan obat kumur.
5.      Penyebab sistemik glossitis misalnya keadaan kekurangan gizi (malnutrisi) yaitu kurangnya asupan vitamin B, penyakit kulit seperti  oral lichen planus,  erythema multiforme, aphthous ulcers, and pemphigus vulgaris, infeksi seperti syphilis and human immunodeficiency virus (HIV),
6.      Perawatan dari glositis ini tergantung dari penyebabnya. Antibiotik dipergunakan bila kelainan ini melibatkan bakteri. Bila penyebabnya adalah defisiensi gizi, maka diperlukan supplement yang memadai yaitu harus diberikan zat besi yang merupakan ciri defisiensi utama dari glossitis ini.


DAFTAR PUSTAKA
Langlais RP, Miller CS. Atlas berwarna kelainan rongga mulut yang lazim. Alih bahasa. Susetyo B. Jakarta: Hipokrates. 2001: 46.
Pindborg Jens j. Kanker dan Prakanker Rongga Mulut. Alih bahasa : Lilian Yuwono. Jakarta: EGC, 2009.
Rifansyah Much. 2009. Indra pengecapan. Malang; Universitas negri Malang press.
http://kamuskesehatan.com/arti/disfonia/ diakses pada tanggal 26 Mei 2016 jam 22:58.
 ๐Ÿ˜€๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ™Œ๐Ÿ™Œ๐Ÿ™Œ



0 komentar:

Posting Komentar